PEMANFAATAN
LIMBAH GAS, CAIR DAN PADAT HASIL PERTANIAN
PENDAHULUAN
- Limbah merupakan bahan yang dibuang dari suatu aktivitas
·
Limbah B3 adalah setiap limbah yang
mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat atau konsentrasinya
atau jumlahnya baik secara langsung maupun secara tidak langsung dapat merusak
atau mencemarkan lingkungan hidup atau dapat membahayakan manusia.
·
Pengolahan limbah B3 memerlukan
pengolahan sebelum dibuang ke pembuangan akhir atau didaur ulang, baik secara
fisik, kimia, biologis atau pembakaran.
- Limbah dapat berupa gas, cair maupun padatan
- Keberadaan limbah dapat mencemari lingkungan yang akan berdampak pada kehidupan manusia
- Dampak yang ditimbulkan tergantung kepada jenis limbahnya, limbah yang berupa gas dapat mengakibatkan pencemaran udara, mengganggu kesehatan manusia dan kerusakan lingkungan. Limbah cair dapat mencemari lingkungan perairan (sungai), air tanah dan juga pencemaran udara karena bau atau gas yang terbuang ke udara. Limbah padat juga dapat mencemari tanah, lingkungan perairan akibat air yang keluar dari limbah padat, dan pencemaran udara akibat bau (gas) yang ditimbulkan oleh limbah padat.
·
Pengolahan ditujukan untuk mengurangi dan
menghilangkan racun atau detoksitasi, merubah bahan berbahaya menjadi kurang
berbahaya atau mempersiapkan proses berikutnya pengolahan teknologi secara
tepat tergantung jenis yang akan diolah, dan tergantung dari bentuk limbah
(padat, cair dan gas).
PENGELOLAAN LIMBAH
Pada dasarnya limbah yang merupakan
buangan dari suatu aktivitas bukan tidak bermanfaat, tergantung dari sudut
pandang dan kemampuan dalam melakukan pengelolaan. Pengelolaan yang dimaksudkan
adalah dengan memaanfaatkan limbah tersebut menjadi suatu produk yang mempunyai
nilai ekonomi yang lebih tinggi.
A. LIMBAH GAS
Indonesia memiliki limbah gas atau
cadangan gas yang cukup besar, gas yang dimaksudkan disini adalah gas CO2.
Cadangan gas CO2 cukup besar sehingga perlu dilakukan pengelolaan agar
mengahasilkan produk yang bernilai ekonomi.
Gas
CO2 ini dapat dimanfaatkan untuk mengahsilkan berbagai jenis produk diantaranya
:
- Dry Ice (Es Keringa)
- Natrium karbonat (Na2CO3), dimana gas CO2 direaksikan atau diabsorpsi dengan menggunakan bahan kimia NaOH
- Kalsium karbonat light, (kalsium karbonat ringan), dimana gas CO2 direaksikan atau diabsorpsi dengan mempergunakan larutan Ca(OH)2
- dan lain sebagainya.
Limbah gas methane
(CH4), Limbah gas CH4 ini dapat bersumber dari tempat penampungan akhir (TPA)
sampah, limbah organik yang menumpuk, dimana pada proses penampungan sampah dan
bahan organik akan terjadi proses pembusukan atau penguraian bahan organik
membentuk gas CH4, gas CH4ini perlu dikelola untuk menjadi bahan bakar.
Konsepnya adalah dengan memasukkan pipa-pipa yang didesain sedemikian rupa dan
gas CH4 bisa masuk kedalam pipa dan dialirkan sebagai bahan bakar.
Limbah gas SO2 dan SO3 dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan asam sulfat (H2SO4), yaitu dengan
mereaksikan atau absorpsi gas SO2 atau SO3 dengan air, konsentrasi H2SO4 yang
dihasilkan selanjutnya dimurnikan sehingga dihasilkan asam sulfat dengan
kualitas tinggi.
B.
LIMBAH
CAIR
Limbah cair khususnya limbah cair
organik seperti limbah cair pabrik tahu, tempe, dan bahan makanan lainnya dapat
dilakukan pengolahan untuk menghasilkan produk seperti etanol (bioetanol), gas
methane (CH4) dan juga pupuk cair dan padat organik. Limbah cair organik juga
dapat diproses untuk menghasilkan produk biodiesel.
Limbah cair yang mengandung asam sulfat
dengan konsentrasi agak tinggi dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan kalsium
sulfat (CaSO4) yang dikenal dengan gypsum atau natrium sulfat (Na2SO4).
Reaksinya :
H2SO4 + CaO → CaSO4 + H20
H2SO4 + 2 NaOH → Na2SO4 + 2 H2O
Gypsum (kalsium sulfat) yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk membuat eternit (bahan bangunan).
Reaksinya :
H2SO4 + CaO → CaSO4 + H20
H2SO4 + 2 NaOH → Na2SO4 + 2 H2O
Gypsum (kalsium sulfat) yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk membuat eternit (bahan bangunan).
C. LIMBAH PADAT ORGANIK
Indonesia merupakan negara yang
penduduknya sebagian besar bekerja pada sektor pertanian, keberadaan limbah
padat organik sangat melimpah. Pengelolaan limbah padat organik diharapkan
dapat menghasilkan produk-produk yang mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi.
Berbagai produk yang dapat dihasilkan dari limbah padat organik ini diantaranya
:
- Karbon aktif, karbon aktif ini dibutuhkan oleh industri dan lainnya untuk membantu proses pemurnian suatu bahan cair.
- Briket, briket ini berasal dari bahan organik yang telah dirubah menjadi karbon atau tanpa perubahan yang dicanpur dengan bahan perekat dan dicetak sehingga dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar padat
- Partikel board, Papan partikel ini dapat dibuat dari limbah-limbah organik, dicampur dengan bahan perekat dan dicetak dengan cetakan panas sehingga membentuk pola tertentu. Papan partikel ini dapat dimanfaatkan untuk perumahan, peralatan rumah tangga dan sebagainya. Dalam pembentukan partikel board ini agar mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi dapat dilakukan dengan pewarnaan dan desain papan partikel yang lebih menarik
- Bioetanol, limbah padat organik dapat dilakukan pengolahan untuk menghasilkan bahan bakar bioetanol, dengan proses hidrolisa menjadi gula, proses fermentasi dan proses distilasi akan dihasilkan bioetanol yang dapat dipergunakan untuk berbagai kebutuhan baik industri, bahan bakar dan sebagainya.
- Pupuk Organik Padat dan cair, limbah padat organik dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan pupuk cair dan padat organik. Proses melalui proses fermentasi melibatkan pemakaian mikroorganisme, pupuk yang dihasilkan dapat dijual dan diaplikasikan pada sektor pertanian
- Produk kimia lainnya, Limbah padat organik ini juga dapat menghasilkan berbagai jenis bahan kimia yang mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi.
- Alpha-selulosa, limbah padat organik dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk alpha-selulosa, proses yang dibutuhkan yaitu proses prehidrolisa, proses deligniifikasi dan bleaching.
- Bahan peledak, limbah padat organik dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan peledak daya ledak rendah, proses dari alpha-selulosa direaksikan dengan asam nitrat (HNO3), dan katalis asam sulfat menghasilkan nitroselulosa, nitroselulosa ini merupakan salah satu komponen yang dibutuhkan untuk membuat bahan peledak
- Biochar, produk biochar ini serupa dengan produk karbon, biochar yang dihasilkan dapat diaplikasiikan pada sektor pertanian. Keuntungan penggunaan biochar dalam sektor pertanian adalah dapat menahan air, menyimpan pupuk, mengikat gas CO2 yang ada dilungkungan dan dibutuhkan sebagai sumber karbon oleh tanaman, pengikatan CO2 oleh biochar berarti dapat menurunkan pencemaran udara, pemakian pupuk lebih rendah dan sebagainya.
Kesimpulan :
·
Pencemaran
lingkungan adalah perubahan pada lingkungan yang tidak dikehendaki
karena dapat memengaruhi kegiatan, kesehatan dan keselamatan makhluk
hidup. Perubahan tersebut disebabkan oleh suatu zat pencemar yang disebut
polutan. Suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila bahan atau zat asing
tersebut melebihi jumlah normal, berada pada tempat yang tidak semestinya dan
berada pada waktu yang tidak tepat. pencemaran lingkungan terjadi karena ulah
manusia itu sendiri yang tidak dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan
dengan baik. Pencemaran lingkungan dibagi ke dalam tiga bagian yaitu ; (1)
Pencemaran Udara, (2) Pencemaran Air, dan (3) Penmcemaran Tanah.
Dampak
pencemaran lingkungan khususnya bagi kesehatan manusia yaitu akan berdampak
pada tingkat kekebalan tubuh. Semakin banyak pencemaran yang dilakukan, maka
kekebalan tubuh manusia yang berada di sekitar daerah pencemaran akan menurun
sehingga tidak jarang manusia saat ini sering terkena penyakit seperti penyakit
kulit, penyakit kanker, dll.
Cara penanganan
pencemaran lingkungan dilakukan dengan Remediasi dan bioremediasi, yaitu
membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Untuk pencemaran udara yaitu
mengurangi kendaraan –kendaraan yang cenderung menggunakan bahan baker yang
dapat menyebabkan polusi udara.
·
Bahan kimia adalah bahan yang menyusun
suatu zat. Bahan kimia itu dapat dikelompokan berdasarkan sifatnya, yaitu:
• Mudah sekali terbakar
• Mudah sekali meledak
• Korosif (bahan yang menyebabkan pengikisan)
• Serta Beracun
• Mudah sekali terbakar
• Mudah sekali meledak
• Korosif (bahan yang menyebabkan pengikisan)
• Serta Beracun
Contoh bahan kimia yang
dapa merusak lingkungan adalah: Bahan kimia pembersih, Sabun, Deterjen, Pasta
gigi, Sampo, Pewangi dan lain-lain.
·
Untuk
mengatasi limbah bahan kimia yang dapat merusak lingkungan ini diperlukan
pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat
dibedakan menjadi:
1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan
2. pengolahan menurut karakteristik limbah
·
Untuk
mengatasi berbagai limbah maka suatu kawasan permukiman membutuhkan berbagai
jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat selalu diartikan
sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi
yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni
rumah maupun pabrik
·
Hubungan
pencemaran, toksin dan bahan kimia yaitu merupakan zat yang dapat merusak dan
merugikan makhluk hidup dan berdampak merusak lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar