MEKANISME INTERPRETER DALAM MENERJEMAHKAN DAN
MENGEKSEKUSI PERINTAH
Interpreter adalah perangkat lunak yang mampu
mengeksekusi kode program (yang di tulis oleh programmer) lalu
menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin, sehingga mesin melakukan instruksi
yang di minta oleh programmer tersebut. Perintah-perintah yang di buat oleh
programmer tersebut di eksekusi baris demi baris, sambil mengikuti logika yang
terdapat didalam kode tersebut. Proses ini sangat berbeda dengan compiler,
dimana pada compiler, hasilnya sudah langsung berupa satu kesatuan perintah
dalam bentuk bahasa mesin, dimana proses penterjemahan dilaksanakan sebelum
program tersebut dieksekusi.
Interpreter menerjemahakan intruksi
selama program diminta untuk dieksekusi maksudnya jika kita ingin menjalankan
program awalnya kode sumber (program asli yang ditulis oleh pemrogram)
diterjemahkan kedalam bahasa mesin per baris intruksi setelah dipahami oleh
komputer maka intruksi tersebut dapat dijalankan. Begitu pula dengan intruksi
selanjutnya.
Interpreter sendiri adalah suatu program
khusus yang digunakan untuk mengeksekusi atau melakukan instruksi yang ditulis
dalam bahasa pemprograman tertentu. Kode-kode bahasa tersebut tidak dalam
bentuk bahasa mesin melainkan berupa source code murni. Nah, tugas interpreter
adalah mengartikan source code berisi bahasa pemprograman tersebut sehingga
instruksinya dapat dimengerti dan dapat dijalankan oleh komputer.
Interpreter adalah menerjemahkan satu
per satu instruksi dalam kode sumber, lalu menjalankan instruksi yang telah di
terjemahkan. Interpreter adalah Perangkat lunak yang mampu mengeksekusi
codeprogram (yang ditulis oleh programmer) lalu menterjemahkannya ke dalam
bahasa mesin, sehingga mesin melakukan instruksi yang diminta oleh programmer
tersebut. Perintah-perintah yang dibuat oleh programmer tersebut dieksekusi
baris demi baris, sambil mengikuti logika yang terdapat di dalam kode tersebut.
Interpreter menerjemahakan
intruksi selama program diminta untuk dieksekusi maksudnya jika kita ingin
menjalankan program awalnya kode sumber (program asli yang ditulis oleh
pemrogram) diterjemahkan kedalam bahasa mesin per baris intruksi setelah
dipahami oleh komputer maka intruksi tersebut dapat dijalankan. Begitu pula
dengan intruksi selanjutnya.
Ada beberapa contoh interpreter
yaitu:
• MATLAB
• Ruby
• UCSD Pascal
• PHP (Hypertext
Preprocessor)
• ASP (Active Server
Pages)
• PERL (Practical
Extraction and Reporting Language)
• Python
Dari biasanya bahasa
beraras tinggi lebih dapat dipahami oleh manusia ( pemrogram )
- Secara umum, bahasa tingkat tinggi akan membuat pemrograman komputer yang kompleks menjadi lebih sederhana, sementara bahasa tingkat rendah cenderung untuk membuat kode yang lebih efisien. Dalam sebuah bahasa tingkat tinggi, elemen-elemen kompleks dapat dipecah ke dalam beberapa elemen yang lebih sederhana, meski masih dapat dianggap kompleks, di mana bahasa tersebut menyediakan abstraksi. Karena alasan ini, kode-kode yang harus berjalan dengan efisien dapat ditulis dalam bahasa pemrograman tingkat rendah, sementara bahasa tingkat tinggi digunakan untuk mempermudah pemrograman.
- Akan tetapi, dengan bertambah rumitnya arsitektur mikroprosesor modern, kompilator-kompilator bahasa pemrograman tingkat tinggi dapat membuat kode yang lebih efisien dibandingkan dengan para programmer bahasa pemrograman tingkat rendah yang melakukannya secara manual.
v
Perlu dicatat
bahwa istilah "tingkat tinggi" dan "tingkat rendah" adalah
relatif. Pada awalnya, bahasa rakitan dianggap sebagai bahasa tingkat rendah, sementara COBOL C. dan lain-lainnya dianggap sebagai
bahasa tingkat tinggi, mengingat mereka mengizinkan abstraksi terhadap fungsi,
variabel, dan evaluasi ekspresi. Akan tetapi, banyak programmer saat ini
mungkin menganggap bahasa C sebagai bahasa pemrograman tingkat rendah,
mengingat bahasa pemrograman tersebut mengizinkan akses memori secara langsung
dengan menggunakan alamatnya, dan juga dapat menggunakan beberapa direktif
bahasa rakitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar